Minggu, 14 Mei 2017

Apa Itu Kehamilan Ektopik Dan Bagaimana Anda Bisa Mengetahuinya??

Apa Itu Kehamilan Ektopik Dan Bagaimana Anda Bisa Mengetahuinya??

https://www.google.co.id/maps/place/Klinik+Aborsi/@-5.0935174,119.4737747,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2dbefc4555555555:0x64175119c6c00516!8m2!3d-5.0935227!4d119.4759634

Kehamilan ektopik, adalah kehamilan yang berkembang diluar rahim, biasanya didalam tuba falopi. Situasi ini membahayakan nyawa karena dapat menyebabkan pecahnya tuba falopi jika kehamilan berkembang. Perawatannya harus dilakukan dengan cara operasi atau melalui obat-obatan. Namun, aborsi medis tidak dapat mengobati kehamilan diluar rahim!

Anda dapat memastikan apakah kehamilan anda berada didalam rahim dengan cara USG. Bila anda menggunakan Mifepristone dan Misoprostol untuk mengakhiri kehamilan tapi belum melakukan USG, bisa jadi kehamilan ektopik anda tidak terdeteksi. Jika anda tidak mengeluarkan jaringan atau darah setelah menggunakan Misoprostol, mungkin anda mengalami kehamilan ektopik. Apabila anda tiba-tiba merasa sangat nyeri di bagian perut atau punggung, atau jika anda merasa akan pingsan atau benar-benar pingsan, atau anda merasa sakit di area bahu, kemungkinan anda mengalami kehamilan ektopik yang telah pecah dan harus segera dibawa ke rumah sakit. Kehamilan ektopik dapat diobati bahkan ditempat yang membatasi akses aborsi.


Kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang dibuahi tidak menempel dan tumbuh dalam rahim seperti umumnya, tetapi menempel dan tumbuh di tempat lain, biasanya tuba falopi. Tuba falopi adalah saluran kecil yang dilewati sel telur yang dibuahi untuk menuju rahim. Jika kehamilan berlanjut, embrio akan berkembang dan menjadi terlalu besar dalam tuba falopi sehingga menyebabkan tuba falopi pecah. Kehamilan ektopik tidak dapat dilanjutkan dan harus dikeluarkan untuk menyelamatkan nyawa perempuan. Perawatan oleh ginekolog diperlukan untuk memastikan kesehatan perempuan. Jika tidak diobati, resiko yang dihadapi adalah perdarahan berat internal disebabkan oleh pecahnya tuba falopi.
Aborsi medis menggunakan Mifepristone-Misoprostol tidak bisa mengobati kehamilan ektopik. Jika seorang perempuan mengalami kehamilan ektopik, komplikasi tidak terkait dengan aborsi medis yang ia lakukan.“…Tidak ada bukti menunjukkan bahwa aborsi medis menyebabkan komplikasi yang berbeda pada perempuan dengan kehamilan ektopik. 

Jika kehamilan ektopik tidak ditangani embrio dapat terus berkembang diluar rahim bahkan sesudah menggunakan Mifepristone dan Misoprostol. Embrio akan terus berkembang , dan bila tidak dikeluarkan, akan menyebabkan pecahnya tuba falopi saat embrio tumbuh terlalu besar. Bila tidak ditangani, resiko perdarahan internal karena pecahnya tuba falopi dapat terjadi. Ginekolog di negara manapun menangani perempuan dengan kondisi tersebut, bahkan negara yang sangat membatasi aborsi.
Seorang perempuan hamil yang mengalami gejala-gejala berikut ini kemungkinan mengalami kehamilan ektopik  nyeri di perut atau panggul, kram pada satu sisi panggul, perdarahan dalam jumlah kecil yang tidak biasa, payudara sakit, mual, nyeri di bagian punggung bawah.
https://www.google.co.id/maps/place/Klinik+Aborsi/@-5.0935174,119.4737747,17z/data=!3m1!4b1!4m5!3m4!1s0x2dbefc4555555555:0x64175119c6c00516!8m2!3d-5.0935227!4d119.4759634

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.